Minggu, 25 Oktober 2015

Don't ever complain

Assalamualaikum
Selamat malam karena disini waktu menujukkan waktu 6.43 WIB. 2 hari ini sudah begitu banyak pelajaran yang saya peroleh dari orang-orang sekitar kita. Tak ada guna seseorang menjadi sombong dengan yang dimiliki, apapun bentuknya ilmu, pengalaman, pekerjaan, harta, suami (jika sudah punya) hihi 
Sejenak saya pernah berpikir, apa yang bisa dibanggain dari diri saya, Cantik? standart  (hanya ibuku saja yang bilang saya cantik, secara saya hanya anak satu-satunya). Sering sekali saya menggerutu pekerjaan ini itu beratlah, kenapa saya ndag dilahirkan dari anak seorang pejabat (astaghfirullah)  sekaarng saya malah bilang Alhamdulillah. Alhamdulillah saya dibesarkan ditengah keluarga yang paham dan menjunjung tinggi agama, Alhamdulillah ibu saya dulu suku marah karena saya ndag mau masuk TPQ (itu tuh tempat baca Alqur'an) Alhamdulillah saya sekarang bisa baca Alquran lancar dan semoga tajwidnya benerlah. Ada tapinya juga nih. Apa ada ya suami yang nyari istrinya dari pintar baca alqurannya saja? nah ini nih yang bikin sukar dan suka jadi the LOSER. Kalau sudah level ini bahaya. Saya suka merasa minder. Semuanya serba kurang dimata saya. Manusia ya Allah maapin ya. Astaghfirullah. gak boleh ya kawan jangan jadi seperti saya saat ini. Tapi saya menulis ini saya sudah move on dan menjadi the WINNER.
Kenapa sih kita butuh pengakuan dari orang lain? nah itu yang salah. Kita sering ( heheh sebenarnya saya sendiri sih) lupa bahwa penghargaan terbaik itu ya dari ALLAH. Coba deh renungkan kalau penghargaan dari mulut manusia mah kadang hanya bertahan sebentar, tapi kalau penghargaan dari Allah kita akan dimuliakan oleh Allah. Bayangin sob SURGA (saya sambil typing juga bayangin kehebatan SURGA). Jadi untuk pembaca saya yang masih SMP jangan pernah deh complain dengan segala kekuranagn yang kalian miliki, Allah itu menciptakan berpasangan jadi ada kekurangan dan ada kelebihan. Temukan kelebihan kalian yang orang lain belum tentu punya. Saya nih saya sekarnag bangga dengan kemmapuan baca Alquran saya. hehe ya walaupun ada yang bilang biasa. Mereka tidak tahu saja saya sudah sampai tingkat propinsi juara 1 tartil lho (bukannya riya' tapi saya bangga mengingat moment itu). cerita dikit nih waktu itu saya dapat hadiah tabanas sebesar 300 ribu rupiah dan saya ingat betul saya belikan kopyah untuk bapak duh mewek lagi duh bapak itu segalanya deh sampai anaknya besar begini beliau masih kerja keras dan masih tetap dengan misi mulianya membahagikan kami berdua saya dan ibuk tentunya tuh kan mewek lagi. Meskipun dari segi harta kami bukan dari golongan orang yang berlebihan tapi kami bangga dengan status "cukup" yang kami berikan sendiri untuk keluarga kecil kami. disetiap doa kami insyaAllah selalu terselip " YA ALLAH  BERIKAN KAMI KECUKUPAN HARTA UNTUK BEKAL IBADAH". oKe intinya ngeluh itu pekerjaan paling gak penting dan tidak menghasilkan uang.

sudah dulu ah, sampai disini aja. THE END

Tidak ada komentar:

terima kasih atas kunjungan kalian semua,semoga bermanfaat dan tetap berjuang dengan mimpi kalian